Terjadi Lagi, Remaja Meninggal Dunia saat Latihan Silat di Ponorogo, Ada Luka di Telinga

 


Seorang remaja meninggal dunia saat latihan silat di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (20/5/2025) malam.

Remaja berinisial MPP (17) ini sempat dibawa ke puskesmas, namun nyawanya tak tertolong.

Mengutip TribunJatim.com, Kapolsek Jetis, AKP Marjono mengonfirmasi insiden tersebut.

"Memang kami mendapatkan informasi siswa meninggal dunia saat latihan rutin di Desa Josari, Kecamatan Jetis."

"Korban dibawa ke Puskesmas Jetis," ujarnya.

Ia menuturkan, korban meninggal dunia saat latihan rutin.

"Informasinya latihan rutin. Malam Rabu, malam Jumat dan malam Minggu," terangnya.

Dari puskesmas, korban dipindahkan ke RSUD dr Harjono untuk dilakukan visum.

Terpisah, Humas RSUD dr Harjono Ponorogo, Sugiyanto mengatakan bahwa terdapat sejumlah luka di tubuh korban.

"Hasil pemeriksaan ada sedikit luka di telinga kiri kemudian ada luka-luka di kaki kiri kemudian dua telinga agak membiru," tambahnya.

Sugiyanto mengatakan, saat ini tengah diperiksa untuk mengetahui penyebab kematian korban.

“Jadi itu yang masih pemeriksaan kita belum jelas penyebabnya apa akibat sesuatu," ujarnya.

Ia juga menuturkan, keluarga korban menyampaikan bahwa korban sebelumnya kerap sesak napas dan pernah jalani pengobatan.

"Jadi kebetulan dari pihak keluarga menyampaikan bahwa korban ini sebelumnya sering punya sesak dan juga pernah pengobatan," pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi.

Saksi yang diperiksa yakni pelatih, keluarga, hingga rekan latihan korban.

"Kami periksa pelatih silat, siswa yang ada di lokasi dan keluarga," ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com, Kamis (22/5/2025).

Rudy mengatakan, sebelum dilarikan ke Puskesmas, korban menjalani latihan satu lawan satu.

"Saat itu melakukan latihan pada saat itu latihan sampai ke program sabung (satu lawan satu)," lanjut Rudy.

Korban, ujarnya, sempat sesak napas dan terjatuh setelah mendapatkan tendangan di dadanya.

"Ketika dilakukan pertolongan bantuan pernapasan kemudian dibawa ke puskesmas, setelah dibawa ke puskesmas kemudian dirujuk lagi ke rumah sakit," urainya.

Namun, saat dibawa ke fasilitas kesehatan, nyawa korban sudah tak tertolong.

Ia juga menuturkan, pihak kepolisian telah memeriksa delapan orang saksi.

"Saksi yang diperiksa 8 orang, namun demikian ini sifatnya masih penyelidikan karena dari pihak keluarga masih keberatan tidak melaporkan tentang kejadian ini karena menganggap ini adalah kecelakaan olahraga," ujarnya.

Meski begitu, pihak Polres Ponorogo tetap melakukan penyelidikan.

"Yang meninggal itu punya riwayat sesak napas itu sampai saat ini kami belum mendapatkan bukti formil, apakah yang bersangkutan ini punya penyakit bawaan entah jantung, entah napas, masih belum dapat bukti formil,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi.

Saksi yang diperiksa yakni pelatih, keluarga, hingga rekan latihan korban.

"Kami periksa pelatih silat, siswa yang ada di lokasi dan keluarga," ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com, Kamis (22/5/2025).

Rudy mengatakan, sebelum dilarikan ke Puskesmas, korban menjalani latihan satu lawan satu.

"Saat itu melakukan latihan pada saat itu latihan sampai ke program sabung (satu lawan satu)," lanjut Rudy.

Korban, ujarnya, sempat sesak napas dan terjatuh setelah mendapatkan tendangan di dadanya.

"Ketika dilakukan pertolongan bantuan pernapasan kemudian dibawa ke puskesmas, setelah dibawa ke puskesmas kemudian dirujuk lagi ke rumah sakit," urainya.

Namun, saat dibawa ke fasilitas kesehatan, nyawa korban sudah tak tertolong.

Ia juga menuturkan, pihak kepolisian telah memeriksa delapan orang saksi.

"Saksi yang diperiksa 8 orang, namun demikian ini sifatnya masih penyelidikan karena dari pihak keluarga masih keberatan tidak melaporkan tentang kejadian ini karena menganggap ini adalah kecelakaan olahraga," ujarnya.

Meski begitu, pihak Polres Ponorogo tetap melakukan penyelidikan.

"Yang meninggal itu punya riwayat sesak napas itu sampai saat ini kami belum mendapatkan bukti formil, apakah yang bersangkutan ini punya penyakit bawaan entah jantung, entah napas, masih belum dapat bukti formil,” pungkasnya.

sumber: tribun


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel